Google Earth untuk Membuat Pemetaan Potensi Energi Baru Terbarukan*
Penulis: Eva Danayanti
Jurnalisme Data--Google Earth menyediakan fasilitas secara gratis untuk membuat proyek yang terkait dengan penyajian data geospasial. Database dalam Google Earth 3D bisa digunakan untuk menarasikan cerita dengan mengintegrasikan tanda tempat, garis, sorot area minat, dan menambahkah video dan gambar untuk menciptakan pengalaman lengkap. Selain itu, perangkat Google Earth juga bisa digunakan untuk memverifikasi foto atau video, seperti di mana foto atau video itu diambil, kapan diambil, dan siapa yang mengambilnya. Google Earth juga bisa menjadi alat efektif untuk menunjukkan perkembangan dan perubahan lanskap dari waktu ke waktu, memungkinkan kita mengakses citra satelit, udara, dan street View selama periode tertentu.
Pada resep jurnalisme data kali ini, Google Earth digunakan untuk membuat pemetaan potensi energi baru terbarukan di wilayah Sulawesi Utara. Resep ini dibuat dengan menggunakan referensi liputan yang diterbitkan oleh Zona Utara.com, Potensi yang belum diberdayakan: Energi Baru Terbarukan di Bolaang Mongondow.
Menentukan Sumber-sumber Lokasi yang akan Dipetakan
Dimulai dengan mengidentifikasi jenis sumber energi baru terbarukan berdasarkan definisinya dan penerapan yang sudah dilakukan di berbagai wilayah. Identifikasi dilakukan dengan mengolah data dan informasi dari website resmi organisasi yang fokus pada pengelolaan energi, seperti EDF Energy.
Dari sumber-sumber tersebut kemudian ditentukan sumber yang akan dicari melalui perangkat Google Earth, sbb:
Energi Air :
- Pembangkit Listrik Tenaga Air
- Bendungan
Energi Surya
- Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Energi Geothermal
- Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal
- Sumber Geothermal (panas bumi)
Mengakses Perangkat Google Earth
Perangkat Google Earth bisa langsung digunakan tanpa harus mendownload softwarenya, yaitu melalui website Google Chrome browser.
Memulai Google Earth Project
Pemetaan dimulai dengan membuat sebuah project Google Earth pada Google Drive, memilih peta lokasi yang diinginkan, dalam hal ini adalah provinsi Sulawesi Utara.
Menambahkan Penanda
Proses selanjutnya adalah menggunakan perangkat pencarian pada Google untuk menemukan sumber lokasi yang telah diidentifikasi di awal. Kemudian dipilih lokasi yang sesuai dan diberi penanda. Untuk project ini penanda dibedakan berdasarkan warna icon yang digunakan, yaitu biru untuk sumber energi air, jingga untuk sumber tenaga geothermal, kuning untuk sumber tenaga surya. Penambahan informasi, gambar, serta pengaturannya juga bisa dilakukan sesuai yang kita inginkan.
Penyajian proyek Google Earth bisa disesuaikan dengan kebutuhan, seperti tampilan dalam bentuk lengkap seperti di atas atau versi detail per lokasi.
Penggunaan Lebih Lanjut
Proyek yang dihasilkan dari Google Earth ini bisa dibagikan dengan menggunakan tautan untuk dikolaborasikan dengan berbagai pihak untuk melengkapi data dan informasi. Selain itu, penggunaan lebih lanjut hasil dari proyek Google Earth ini sangat terbuka. Pemetaan lokasi dari sumber pada Google Earth seringnya memiliki informasi kuantitatif yang bisa diolah dan dianalisis.
Hasil pemetaan dengan Google Earth ini sendiri, kemudian digunakan untuk membuat data set yang akan dianalisis lebih lanjut. Sumber-sumber energi baru terbarukan yang telah berhasil dipetakan melalui Google Earth ini lalu dipindahkan dalam bentuk MS Excel dan CSV dengan rincian potensi sumber energi yang bisa dihasilkan, status sumber energi, jumlah penduduk di wilayahnya, dan seterusnya.
* Artikel resep data ini merupakan republikasi dari independen.id pada 26 Oktober 2021.