Luasan Lahan Sawit Meningkat, Tingkat Putus Sekolah Ikut Naik
Jurnalismedata.id --- Sawit sering disebut emas hijau, karena komoditi ini harganya cukup bagus di pasar global dan kebutuhan tetap tinggi. Maka terjadi perluasan lahan sawit yang masif, termasuk di Sumatera Selatan.
Luasan lahan sawit di Sumsel sudah mencapai 1,2 juta hektar (2020) atau 13% dari luasan provinsi ini. Kebun sawit ada yang dikelola perusahaan dengan lahan yang luas dan dikelola petani mandiri. Petani mandiri ini rata-rata adalah transmigran dari Jawa yang mendapatkan lahan seluas 2 ha.
Namun masifnya lahan sawit, ternyata tidak seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Justru data menunjukkan naiknya luasan lahan sawit diikuti naiknya tingkat kemiskinan dan tingkat putus sekolah.
Data BPS menunjukkan dari 10 anak SD, ada 4 anak yang tidak sekolah. Sementara di SMP, dari 10 anak, ada 3 anak yang tidak sekolah.
Kondisi anak putus sekolah banyak terjadi di petani mandiri. Karena pengelolaan sawit membutuhkan biaya operasional mahal dan sebagian lahan petani dijual ke perkebunan. Akibatnya petani mempunyai lahan sempit dan jatuh dalam kemiskinan,
Liputan jurnalis Tasmalinda menggambarkan bagaimana terpuruknya petani sawit di Sumsel dapat disimak pada 2 berita berikut:
1. Pupus Harapan Sekolah di Lumbung Sawit Sumsel
2. Sawit Belum Memakmurkan Petani Bumi Sriwijaya