Ludruk, Kesenian Tradisional Berjuang di Arus Zaman
Jurnalismedata -- Ludruk adalah kesenian tradisional dari daerah Jawa Timur. Kesenian ini sempat populerdi kalangan masyarakat karena unsur komedi yang kuat.
Salah satu ciri khas ludruk adalah dimainkan oleh laki-laki. Peran perempuan, dimainkan juga oleh laki-laki yang berpakaian perempuan. Cerita yang dibawakan ludruk adalah peristiwa sehari-hari.
Sejarah ludruk ternyata adalah sejarah perlawanan. Di zaman Belanda dan Jepang, ludruk hadir dengan cerita-cerita berlawanan. Setelah Indonesia merdeka, ludruk membawakan cerita kritik sosial pada lurah, camat, maupun bupati,
Maka ketika memasuki Orde Baru, ludruk banyak dibina oleh tentara. Alhasil cerita yang dibawakan pun tidak kritis lagi.
Ludruk gagap membaca perubahan zaman di era Reformasi. Meskinya ludruk bisa kembali membawa tema-tema sosial, namun justru kesenian tradisional ini makin terpuruk.
Saat ini ada beberapa grup ludruk yang mencoba bertahan seperti Armada, Garuda, Bintang Baru dll. Mereka tersebar di beberapa kota kabupaten di Jawa Timur. Dan mencoba membuat cerita-cerita baru yang relevan dengan zaman.
Sejarah ludruk dan bagaimana mereka saat ini berjuang untuk eksis, dapat disimak pada liputan yang cukup lengkap di: Ludruk Menolak Punah